Padahal keinginanku mudah saja
Aku hanya ingin menjadi pasangan yang biasa saja
Dengan kisah manis sederhana
Di antara kita berdua
Pulang berdua
Belajar bersama
Bertukar cerita
Apakah terlalu muluk?
Aku telah menerimamu
Jauh sebelum kau seperti sekarang
Ketika kamu masih biasa saja
Dan mungkin tak masuk pilihan
Kini kau tak bisa beriku waktu
Jadi kupinta perhatianmu
Namun kau sebut itu terlalu manja
Apa aku egois dengan memintanya?
Mungkin kita telah saling egois
Kamu melupakan, aku dilupakan
Aku menuntut, kamu dituntut
Tapi tak saling meminta maaf
Masih layak kah semua ini dilanjutkan?
Rangkaian kata yang biasa disebut puisi yang agak puitis dan sedikit galau
Sabtu, 15 Desember 2012
Jumat, 21 September 2012
Sekedar
Kurang perhatian? Iya sih..
Bagaimana bisa seharian penuh tidak menanyakan keadaanku, tetapi malah tanya tugas ketika libur itu
Bagaimana bisa lupa janji kecil yang dibuatnya, hingga membuatku badmood seharian di hari ketika ada 1 pengambilan nilai olahraga dan 2 ulangan
Bahkan pengaruhnya pun kamu mungkin tak peduli.
Lalu aku bisa apa?
Kulepas, rasanya tak mudah. Ada perasaan yang tak mungkin kuingkari eksistensinya.
Orang bilang sayang saja tak cukup.
Apa semenyebalkan ini mencoba bertahan?
Ini cerita curhat sekedar. Masih ada lagi yang kusimpan sendiri.
Bagaimana bisa seharian penuh tidak menanyakan keadaanku, tetapi malah tanya tugas ketika libur itu
Bagaimana bisa lupa janji kecil yang dibuatnya, hingga membuatku badmood seharian di hari ketika ada 1 pengambilan nilai olahraga dan 2 ulangan
Bahkan pengaruhnya pun kamu mungkin tak peduli.
Lalu aku bisa apa?
Kulepas, rasanya tak mudah. Ada perasaan yang tak mungkin kuingkari eksistensinya.
Orang bilang sayang saja tak cukup.
Apa semenyebalkan ini mencoba bertahan?
Ini cerita curhat sekedar. Masih ada lagi yang kusimpan sendiri.
Selasa, 05 Juni 2012
Maaf, Mengertilah
Begitu mudah dulu kukatakan sayang padanya
Semua kata-kata manis kucurahkan
Sekedar untuk meyakinkannya
Membuatnya percaya bahwa rasaku nyata
Tak peduli apapun, aku tetap diacuhkan
Dia tahu aku cinta, tapi tak dijaga
Dipikirnya aku tak akan pergi
Bagaimana mungkin aku tak pergi bila tak dijaga?
Lalu kini kamu hadir mengisi
Maaf bila hanya kata sayang yang kuucapkan
Karena aku tak mau kau acuhkan
Aku tak mau merasa sakit yang sama
Sungguh, aku menyayangimu
Tapi denganmu, aku butuh kata di atas kata sayang
Karena rasanya lebih dari rasaku dulu padanya
Bisakah kau mengerti mengapa aku menahan diri?
Semua kata-kata manis kucurahkan
Sekedar untuk meyakinkannya
Membuatnya percaya bahwa rasaku nyata
Tak peduli apapun, aku tetap diacuhkan
Dia tahu aku cinta, tapi tak dijaga
Dipikirnya aku tak akan pergi
Bagaimana mungkin aku tak pergi bila tak dijaga?
Lalu kini kamu hadir mengisi
Maaf bila hanya kata sayang yang kuucapkan
Karena aku tak mau kau acuhkan
Aku tak mau merasa sakit yang sama
Sungguh, aku menyayangimu
Tapi denganmu, aku butuh kata di atas kata sayang
Karena rasanya lebih dari rasaku dulu padanya
Bisakah kau mengerti mengapa aku menahan diri?
Minggu, 20 Mei 2012
Sejak Kau
19312
Aku terbiasa mengetikkan huruf demi huruf luapan perasaan.
Kata demi kata yang kucurahkan untuknya.
Rangkaian kalimat yang mereka sebut puitis.
Rasa yang tertinggal.
Lalu entah sejak kapan kebiasaan itu menghilang.
Tak ada lagi kata sendu yang perlu kuungkapkan.
Jari-jariku kini terhenti, tak tahu huruf apa untuk kubagikan.
Sejak kau datang.
Sendu itu pergi, tergantikan oleh lengkung di bibir.
Yang bentuknya seperti grafik persamaan kuadrat saat a > 0, melengkung terbuka ke atas.
Jika ada yang bertanya siapa penyebabnya,
Bolehkah kusebut kau sebagai tersangka utama?
Mungkin bukan kau yang pertama.
Tapi biar aku bisikkan satu hal padamu.
Saat ini, hatiku yang rentan ini,
Adalah milikmu.
Aku terbiasa mengetikkan huruf demi huruf luapan perasaan.
Kata demi kata yang kucurahkan untuknya.
Rangkaian kalimat yang mereka sebut puitis.
Rasa yang tertinggal.
Lalu entah sejak kapan kebiasaan itu menghilang.
Tak ada lagi kata sendu yang perlu kuungkapkan.
Jari-jariku kini terhenti, tak tahu huruf apa untuk kubagikan.
Sejak kau datang.
Sendu itu pergi, tergantikan oleh lengkung di bibir.
Yang bentuknya seperti grafik persamaan kuadrat saat a > 0, melengkung terbuka ke atas.
Jika ada yang bertanya siapa penyebabnya,
Bolehkah kusebut kau sebagai tersangka utama?
Mungkin bukan kau yang pertama.
Tapi biar aku bisikkan satu hal padamu.
Saat ini, hatiku yang rentan ini,
Adalah milikmu.
Minggu, 08 April 2012
Setitik
Gapapa kan sekali-kali flashback. Wajar aja kan, dulu usahanya ga sebentar.
Sedikit flashback aja.
Aku mencapai sebuah titik.
Aku mulai merasa jenuh.
Mungkin ini hanya kejenuhan sesaat.
Tapi saat ini aku ingin kembali.
Aku merindukan percakapan kita.
Kata-kata yang tak cukup 160 karakter.
Materi pelajaran yang kita bagi.
Bahasan yang tiada habisnya.
Aku kangen bertanya padamu.
Bertanya tentang hal yang tidak kuketahui.
Soal-soal matematika yang sulit.
Dan dalam hitungan menit kau pecahkan.
Aku ingin kau tanyakan lagi.
Pelajaran yang tidak kau kuasai.
Bukankah kita ada untuk saling melengkapi?
Namun kenapa kini tak lagi?
Sedikit flashback aja.
Aku mencapai sebuah titik.
Aku mulai merasa jenuh.
Mungkin ini hanya kejenuhan sesaat.
Tapi saat ini aku ingin kembali.
Aku merindukan percakapan kita.
Kata-kata yang tak cukup 160 karakter.
Materi pelajaran yang kita bagi.
Bahasan yang tiada habisnya.
Aku kangen bertanya padamu.
Bertanya tentang hal yang tidak kuketahui.
Soal-soal matematika yang sulit.
Dan dalam hitungan menit kau pecahkan.
Aku ingin kau tanyakan lagi.
Pelajaran yang tidak kau kuasai.
Bukankah kita ada untuk saling melengkapi?
Namun kenapa kini tak lagi?
Rabu, 28 Maret 2012
Sesederhana Ini
Aku mencintainya
Caranya tersenyum
Tawanya yang renyah
Membuatku ingin memandang
Sikap dan perkataannya
Membuatku tersenyum
Aku terjerat
Tak tahu harus berkata apa
Dia tak sempurna
Begitu pula aku
Jadi bisakah ketidaksempurnaan ini..
kita jadikan hal yang terindah?
Untukmu dan untukku.
Untuk kita.
Kamis, 22 Maret 2012
I Don't Know What to Say, Just You
19312
Aku tak tahu kata apa yang kini harus kurangkai
Di saat aku masih terbayang dengan masa lalu
Entah sejak kapan kau hadir
Menyusup, seketika mengisi hari-hariku.
Kau membuatku tersenyum, senyum yang telah lama hilang
Kau mewarnai hidupku, setelah warnanya memudar karena kepergiannya
Bahkan kau mewarnainya dengan lebih baik
Tahukah kau? Kau memberiku banyak hal
Terimakasih
Aku harap kau akan terus berada di sisiku,
mengisi hari-hariku,
dan membuatku bertahan bersamamu
Aku tak tahu kata apa yang kini harus kurangkai
Di saat aku masih terbayang dengan masa lalu
Entah sejak kapan kau hadir
Menyusup, seketika mengisi hari-hariku.
Kau membuatku tersenyum, senyum yang telah lama hilang
Kau mewarnai hidupku, setelah warnanya memudar karena kepergiannya
Bahkan kau mewarnainya dengan lebih baik
Tahukah kau? Kau memberiku banyak hal
Terimakasih
Aku harap kau akan terus berada di sisiku,
mengisi hari-hariku,
dan membuatku bertahan bersamamu
Selasa, 06 Maret 2012
Sebenarnya Ini Kisah yang Sederhana...
Sebenarnya ini kisah yang sederhana. Tentang rasa yang pernah ada di masa kecil, lalu muncul lagi ketika remaja.
Sebenarnya ini kisah yang sederhana. Tentang aku yang pernah mengusahakannya dengan secercah niat untuk mendapatkannya.
Sebenarnya ini kisah yang sederhana. Tentang lamanya waktu yang dibutuhkan hingga mendapatkannya.
Sebenarnya ini kisah yang sederhana. Tentang aku yang ingin bertahan tapi dia seolah mendorongku untuk menjauh.
Sebenarnya ini kisah yang sederhana. Tentang aku yang pergi dan dia yang tak mempertahankan.
Sebenarnya ini kisah yang sederhana. Tentang betapa aku menyayanginya namun seolah tak terbalas olehnya.
Sebenarnya ini kisah yang sederhana. Tentang betapa aku merindukan dia yang dulu kusukai.
Sebenarnya ini hanyalah kisah dipertemukan lalu dipisahkan oleh kebetulan yang bisa direncanakan.
Seharusnya kisah-kisah sederhana ini bisa berakhir dengan mudah.
Ya, ini memang berakhir dengan cepat.
Namun mengapa hingga kini ada kalanya aku masih terbayang?
Mengingat untuk Melupakan
Pada akhirnya semua akan berkata hal yang sama. Berkata bahwa ia tak pernah serius saat melakukannya. Baik yang sudah memulai ataupun tidak.
Kebanyakan orang, ketika kenyataan tak berjalan sesuai rencana, mereka melakukan pengingkaran. Mengingkari bahwa sebenarnya mereka serius saat melakukannya. Mengingkari bahwa sebenarnya mereka menginginkannya terjadi.
Aku dengar semakin berusaha melupakan, yang ada hanya semakin teringat. Lalu salahkah aku bila saat ini aku terus mengingatnya? Aku hanya ingin, kelak, aku akan lelah untuk mengingat dan dengan sendirinya segala kenangan itu terlupakan. Salahkah?
Kebanyakan orang, ketika kenyataan tak berjalan sesuai rencana, mereka melakukan pengingkaran. Mengingkari bahwa sebenarnya mereka serius saat melakukannya. Mengingkari bahwa sebenarnya mereka menginginkannya terjadi.
Aku dengar semakin berusaha melupakan, yang ada hanya semakin teringat. Lalu salahkah aku bila saat ini aku terus mengingatnya? Aku hanya ingin, kelak, aku akan lelah untuk mengingat dan dengan sendirinya segala kenangan itu terlupakan. Salahkah?
Kamis, 26 Januari 2012
Another for You
Jadi, beberapa hari yg lalu aku kembali bergalau. Ga ada hari khusus sih, tapi lagi teringat aja. Jadilah ini. --v
Aku kembali melewati jalan itu, jalan yang mungkin belum pernah kau lalui. Tapi tahukah kamu? Aku ingin bersamamu melangkah disini.
Aku duduk menghadap ramainya lalu lalang. Dia berdiri di depanku. Tapi sesungguhnya, kamulah yang kuharapkan.
Berkali kukatakan sayang. Namun tak kunjung kumengerti isi hatimu. Keadaan buatmu tak mungkin menunjukkan. Jadi bisakah kau katakan yang sebenarnya?
Kurangkai kata. Kuberi harapan. Kuungkapkan rasa. Lalu kau terdiam. Tanpa sadar kita bersama. Bagaimana aku bisa tetap percaya?
Kuketukkan irama yang melantun. Kulangkahkan kaki setahap demi tahap. Kuharapkan jemari ini digenggam olehmu. Namun kau tak ada.
Aku terduduk, terkantuk di deretan kursi itu. Kuingin sandarkan kepala, tertidur di bahumu. Namun kau tak ada.
Ratusan kejadian kualami. Ribuan kata di kepala. Kubuka mulut untuk berucap. Namun kepada siapa? Kau tak ada.
Tindakan ataupun perkataan, kau tak lagi ada. Lalu apa yang kupertahankan? Harapan yang tak lagi terlihat? Memori yang tertinggal? Ataukah rasa yang berkali disakiti?
Beritahu aku.
Aku kembali melewati jalan itu, jalan yang mungkin belum pernah kau lalui. Tapi tahukah kamu? Aku ingin bersamamu melangkah disini.
Aku duduk menghadap ramainya lalu lalang. Dia berdiri di depanku. Tapi sesungguhnya, kamulah yang kuharapkan.
Berkali kukatakan sayang. Namun tak kunjung kumengerti isi hatimu. Keadaan buatmu tak mungkin menunjukkan. Jadi bisakah kau katakan yang sebenarnya?
Kurangkai kata. Kuberi harapan. Kuungkapkan rasa. Lalu kau terdiam. Tanpa sadar kita bersama. Bagaimana aku bisa tetap percaya?
Kuketukkan irama yang melantun. Kulangkahkan kaki setahap demi tahap. Kuharapkan jemari ini digenggam olehmu. Namun kau tak ada.
Aku terduduk, terkantuk di deretan kursi itu. Kuingin sandarkan kepala, tertidur di bahumu. Namun kau tak ada.
Ratusan kejadian kualami. Ribuan kata di kepala. Kubuka mulut untuk berucap. Namun kepada siapa? Kau tak ada.
Tindakan ataupun perkataan, kau tak lagi ada. Lalu apa yang kupertahankan? Harapan yang tak lagi terlihat? Memori yang tertinggal? Ataukah rasa yang berkali disakiti?
Beritahu aku.
Selasa, 10 Januari 2012
Poem for You
egila ya daritadi mau post ini failed terus. Udah ah gausah pakai intro, langsung aja! *udh kesel* --v
Aku menyayangimu
Sungguh, aku tak berbohong ketika mengatakannya
Aku mengharapkanmu
Karena itulah saat itu aku tetap berusaha
Kuberi rasa dengan sepenuh hati
Setengah jiwa
Separuh raga
Dengan sebelah sayap yang kupunya
Tapi kamu berubah
Aku merasa tidak diinginkan
Aku merasa tidak diharapkan
Mungkinkah memang tak pernah terbalas?
Kupilih tuk mundur
Lalu saat kupikir kamu telah bisa meluangkan waktu,
kupinta untuk kembali
Tapi.. Entahlah
Di hari itu aku tak mengerti
Kenapa kau terus memperlakukanku begitu?
Mungkin kamu memang ingin mengakhiri
Aku tersadar, mungkin aku harus pergi
Tidak, aku tak meminta untuk kembali
Sekedar mengungkap serpihan rasa yang tersisa
Aku menyayangimu
Sungguh, aku tak berbohong ketika mengatakannya
Aku mengharapkanmu
Karena itulah saat itu aku tetap berusaha
Kuberi rasa dengan sepenuh hati
Setengah jiwa
Separuh raga
Dengan sebelah sayap yang kupunya
Tapi kamu berubah
Aku merasa tidak diinginkan
Aku merasa tidak diharapkan
Mungkinkah memang tak pernah terbalas?
Kupilih tuk mundur
Lalu saat kupikir kamu telah bisa meluangkan waktu,
kupinta untuk kembali
Tapi.. Entahlah
Di hari itu aku tak mengerti
Kenapa kau terus memperlakukanku begitu?
Mungkin kamu memang ingin mengakhiri
Aku tersadar, mungkin aku harus pergi
Tidak, aku tak meminta untuk kembali
Sekedar mengungkap serpihan rasa yang tersisa
Dimulai
Hmm.. Pertama-tama kenalkan, namaku Hilda Nurmalihah. Saat blog ini dibuat, aku seorang pelajar di SMAN 12 Jakarta. Punya wordpress tapi udh lama ga update, dan sekarang mencoba blogspot. Wish me luck yeah! ^^
Langganan:
Postingan (Atom)